Ini
perjalananku yang pertama dengan tema berpetualang, kenapa aku sebut
berpetualang karena memang perjalanan ini aku lakukan mandiri tanpa
menyewa jasa travel dan paket tour wisata. Awalnya aku dan beberapa temanku merencanakan perjalanan wisata sebelum
memasuki masa profesi dan pilihannya jatuh ke Yogyakarta. Sejak tiga
bulan sebelumnya aku mencari informasi tentang akomodasi dan jumlah
biaya yang kami perlukan untuk melakukan perjalanan ke sana. Dimulailah
kegiatan rutinku sejak itu yaitu browsing... :) browsing bukanlah hal
yang mudah khususnya di tempatku, entah kenapa sinyalnya lambat sekali padahal di tengah kota lho. Dimulai dari mencari informasi hotel murah, transportasi selama di sana, profil tempat wisata yang akan dikunjungi (mengingat di sana banyak sekali pilihan tujuan wisata), transportasi
pulang pergi dari Malang ke Yogya dan sebagainya. Memang ribet banget
dan butuh waktu lumayan lama untuk mempersiapkan perjalanan kali ini,
belum lagi waktu itu aku juga direpotkan dengan ujian - ujian perbaikan
di kampus -_- tapi disinilah serunya :).
Di tengah jalan nggak disangka banyak temanku yang tadinya ikut
meramaikan acara ini malah mundur hingga tinggal berdua! Tapi karena
sudah kepalang tanggung akhirnya rencana tetap dilanjutkan. Ternyata
memang dalam perjalanan seperti ini lebih sedikit yang ikut lebih baik,
kenapa? Mungkin karena nggak ribet ngaturnya, apalagi ini panitianya
cuma aku seorang -_-. Dua orang adalah jumlah yang ideal dan empat orang
untuk jumlah maksimalnya. Lebih dari itu mending pakai jasa travel saja
deh. Rencananya kami berangkat tanggal 27 April 2012. Awalnya kami akan
menggunakan kereta api, kebetulan waktu itu ada jalur baru dari Malang
langsung ke Yogya, tapi sayang ternyata itu kereta api eksekutif yang
harga tiketnya di atas seratus ribu. Keuntungannya bagi yang pertamakali
ke Yogya dan ada uang lebih, bisa naik kereta ini, keretanya berhenti
langsung di Stasiun Tugu Yogya yang lokasinya hanya beberapa ratus meter
saja dari Jl Malioboro, Jl Sosrowijayan dan tempat lainnya,
kekurangannya sampai di Yogya sudah terlalu malam. Akhirnya kami coba
yang kelas ekonomi, murah sih cuma sekitar tigapuluh ribu sudah sampai
Yogya tapi yaitu agak ribet dan lama. Kami berangkat dulu dari stasiun
kota baru Malang ke Surabya, dari Surabaya kami nunggu kereta dari
Banyuwangi yang menuju Yogya dan sampai Yogya sudah malam. Itupun kami
harus naik angkutan lagi ke daerah Malioboro (pusat penginapan murah dan
strategis Yogya di daerah sini) karena untuk kereta ekonomi yang masuk
Yogya memang berhenti di Stasiun Lempuyangan yang lumayan jauh dari
daerah Malioboro. Atau naik bus biasa (sistem oper) naik bus AKDP
jurusan Malang - SBY, sampai Bungurasih pindah bus AKAP jurusan Yogya,
pilihannya sih antara Mira, Akaz sama Sumber Kencono (... :I) atau Eka
(Patas SBY - Yogya), setelah dihitung - hitung dengan biaya lain yang
mungkin dikeluarkan kalau pake cara ini ternyata jatuhnya nggak jauh
beda sama naik bus malam langsung Malang - Yogya (ditambah keuntungan
lainnya juga sih).
Kami pun memutuskan untuk menggunakan bus malam saja -_- dengan
harga Rp 70.000,00 sekali jalan dan dapat makan malam, praktis, cepat,
aman, nyaman hehehehe... waktu itu kami pakai armada Zena berangkat
pukul 19.30 malam dari Terminal Arjosari dan sampai pukul 04.00 pagi di
Terminal Giwangan Yogyakarta. Nah untuk
Terminal Giwangan sendiri aku baru mencari profilnya sehari sebelum
keberangkatan, kami cukup senang dengan profil Terminal ini mengingat
kami akan sampai pagi - pagi sekali, terminal ini lumayan memberikan
kenyamanan. Buka 24 jam non stop (tulisannya sih) ada kamar mandi umum,
Musholla, ruang tunggu yang nyaman dengan TV layar lebar di lantai dua
juga kantin. Terminal ini merupakan Terminal bus tipe A terbesar di Indonesia. (klik http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-article/getting-there-and-around/terminal-giwangan/ )
|
Teman seperjalananku nih biar nggak fiktif terus dari tadi :D |
Untuk transportasi selama di Yogya, kami nggak perlu repot dan takut
nyasar, di sana sudah ada Bus Trans Yogya (selanjutnya disingkat BTY),
ya sama dengan Bus Way kalau di Jakarta (sepertinya lebih tertib BTY).
BTY memiliki beberapa trayek yang menghubungkan tempat - tempat di
Yogya. Beberapa trayek BTY (Klik http://id.wikipedia.org/wiki/Trans_Jogja
). Untuk masalah trayek, kita nggak usah bingung, tanya saja sama
petugas di tiap pemberhentian, mereka umumnya ramah - ramah, siap
membantu dan terpercaya :). Tiketnya murah sekali cuma Rp. 3000,00 kita
bisa keliling Yogya :D.
|
Nih penampakannya... |
|
Narsis pamer tiket yang hanya sesaat menjadi hak milik... :( |
Mencari
hotel di kawasan Malioboro itu susah - susah gampang, apalagi kalau
memesan untuk weekend. Aku memesan hotel via telephone dua hari
sebelumnya, tepatnya aku memesan satu kamar standart di Hotel Merbabu
(Yang mau kartu namanya minta aja, aku punya banyak :D). Umumnya hotel -
hotel kelas melati di daerah Jl Malioboro untuk masalah pembayaran
dilakukan pas check in dan nggak perlu transfer uang muka. Harganya
cukup terjangkau untuk menginap sehari semalam. Seperti tarif di Hotel
Merbabu untuk kamar biasa isi dua orang Rp 150.000/ malam (ini tarif
termurah alias standart Hotel Merbabu, dibagi dua orang tinggal
separuhnya :D) dan kalau mau tambah ekstra bed cukup menambah Rp 70.000
include dengan sarapan pagi di Hotel, (Hotel yang menawarkan tarif di
bawah Rp 150.000,00 biasanya kamar mandinya di luar alias umum bareng
tamu lainnya). Fasilitas untuk kamar yang standart Hotel di daerah Jl
Malioboro sudah lumayan kok, ada bed untuk berdua, kipas angin gantung,
televisi, sarapan pagi dan kamar mandi dalam. Untuk lokasi, hotel -
hotel ini benar - benar strategis, Jl Sosrowijayan sendiri adalah jaIan
kecil yang berada di Jl Malioboro, tepatnya pertigaan pertama yang
berada disisi kanan dari arah timur Jl
Malioboro. Setelah masuk, kira - kira 200 meter belok lagi ke kiri, nah
Hotel Merbabu ini ada di gang pertama. Tapi jangan salah, meskipun
letaknya masuk jalan sempit, tapi hotel - hotel melati di daerah ini
bersih dan nggak pengap, maklumlah selain persaingan dalam bisnis
perhotelan yang ketat :P hotel - hotel di daerah ini juga menjadi
langganan turis asing (ternyata bule juga suka cari hotel murah) jadi
pengelolanya benar - benar menjaga kebersihan hotel.
|
Suasana Jl Sosrowijayan dan Hotel Merbabu |
Sepanjang jalan ini dipenuhi dengan Hotel dan Losmen, penyewaan sepeda
motor, sepeda angin hingga mobil, pusat informasi, rumah makan, laundry,
minimarket 24 jam, warnet, wartel, angkringan, pusat oleh - oleh
pokoknya lengkap, mirip sekali dengan Poppies land di daerah Kuta Bali
(rencana selanjutnya)... :D
|
Nih penampakan kamar hotel (setelah ditiduri :P)... |
|
Kamar mandinya (setelah dipakai mandi :P)... |
Hotel
menyediakan juga Tourism Map gratis (Ambil yang banyak :D) Untuk
mempermudah perjalanan selanjutnya. Sebenarnya banyak hotel melati
ataupun losmen yang lebih murah lagi, tapi untuk kenyamanan, keamanan,
kebaikan dan kestrategisan (apalagi buat cewek) mending pilih yang
standart saja, soalnya daerah ini dekat dengan tempat lokalisasi pasar
kembang alias sarkem, jadi kadang kalau ambil hotel atau losmen yang
harganya di bawah Rp 50.000 beresiko tinggi bersinggungan dengan
aktifitas mereka, nah... :P (nggak mau kan enak - enak tidur tiba - tiba
dengar suara aneh tetangga sebelah :P) sekali lagi itu pilihan sih,
tergantung individu masing - masing menganggapnya masalah atau tidak
(atau malah menganggapnya hiburan tersendiri :P). Beberapa alamat hotel
melati (yang aku sarankan), sumber ini valid aku dapat dari browsing.
|
1. Hotel
Merbabu -> Jl Sosrowijayan GT I/32, Yogyakarta, (0274) 551421 |
|
2. Hotel
Oryza -> Jl Sosrowijayan No. 49-51, Yogyakarta, (0274) 512495
|
|
3. Hotel
Karunia -> Jl Sosrowijayan No. 78, Yogyakarta, (0274) 565057 |
Segini dulu deh ceritanya... (capek ngetik sebenarnya :D) yang kutulis
ini masih 20% dari total yang mau aku share tentang perjalanan ke
Yogyakarta, jadi tenang saja masih banyak bahan bacaan... :D
Maaf baru buka sekarang heheheheee.... :D
BalasHapusMasuk lagi sedikit ke gang kecil yg cuma bisa dilewati sepeda motor itupun tidak boleh dinaiki, tp kalo bawa mobil pribadi sepertinya bisa diparkir di jalan sekitar depan gang... :D